Pengantar Home
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 27 Mei 2025 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Program Pencegahan Diabetes Tipe 2-Dari Uji Coba Pembuktian Konsep hingga Intervensi Nasional dan Selanjutnya

Pencegahan diabetes tipe 2 (T2D) pada orang yang berisiko tinggi dengan intervensi gaya hidup telah dibuktikan oleh beberapa uji coba terkontrol secara acak. Efek intervensi telah bertahan hingga 20 tahun dalam pemantauan pasca-uji coba terhadap kejadian T2D. Pada tahun 2000, Finlandia meluncurkan rencana pencegahan T2D nasional. Untuk skrining risiko T2D yang tinggi, Skor Risiko Diabetes Finlandia non-laboratorium dikembangkan dan digunakan secara luas, juga di negara lain. Kejadian T2D yang diobati dengan obat telah menurun dengan stabil sejak 2010.
Penelitian Kesehatan Masyarakat dan Strategi Program untuk Pencegahan dan Manajemen Diabetes

Tahun 2025 memperingati 50 tahun sejak Kongres menerima Laporan Komisi Nasional tentang Diabetes yang menetapkan “kebutuhan mendesak untuk menangani secara langsung dan sepenuhnya tragedi diabetes mellitus” (1). Laporan tahun 1975 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes telah meningkat sebesar 50% selama dekade sebelumnya, yang mengakibatkan kondisi ini mempengaruhi 5% populasi pada saat itu. Sejak saat itu, sebagian besar karena peningkatan substansial dalam obesitas, prevalensi diabetes di AS telah meningkat lebih dari dua kali lipat, sekarang mendekati 12% orang di AS (2).
Perubahan Gaya Hidup dan Remisi pada Pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang Baru Timbul

Faktor-faktor yang berhubungan dengan gaya hidup telah dipelajari sebagai aspek mendasar dalam timbulnya dan perkembangan diabetes melitus tipe 2. Namun, faktor perilaku mudah terabaikan dalam praktek klinis. Penelitian ini menyelidiki apakah perubahan gaya hidup berhubungan dengan remisi diabetes pada pasien diabetes tipe 2 yang baru didiagnosis. Peneliti mengkonfirmasi hubungan antara gaya hidup sehat dan remisi diabetes pada pasien diabetes tipe 2 yang baru terdiagnosis.
Aplikasi Penghitungan Karbohidrat dan Modifikasi Perilaku Konsumsi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program modifikasi perilaku konsumsi makanan yang dikombinasikan dengan aplikasi penghitung karbohidrat terhadap kadar glukosa darah. Penilaian sebelum dan sesudah program digunakan dalam penelitian kuasi-eksperimental ini pada sekelompok orang dengan diabetes mellitus tipe 2 yang bebas dari komorbiditas dan berusia 41-70 tahun, serta kelompok kontrol (n = 30 orang). Kelompok eksperimen menjalani program modifikasi perilaku diet, dengan menggunakan “Carbs App”, sebuah aplikasi mobile untuk menghitung asupan karbohidrat.
Pengetahuan dan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 serta Faktor-Faktor yang Berhubungan

Pengetahuan Mmenjadi hal yang penting dalam mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi, dan selanjutnya berdampak pada kualitas hidup (Quality of Life/QOL) pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) sebagai respon dari kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2, serta faktor-faktor yang berhubungan.
Tren Temporal dalam Beban Diabetes dan Faktor Risikonya di Seluruh Wilayah Pasifik Barat antara Tahun 1990 dan 2044

Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan beban diabetes di wilayah Pasifik Barat (Western Pacific Region/WPR) antara 1990 dan 2019, memproyeksikan tren masa depan untuk tahun 2020-2044, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tren ini. Beban diabetes meningkat di WPR, terkait dengan urbanisasi dan gaya hidup yang tidak sehat.
Pencegahan Diabetes: 5 Kiat untuk Mengambil Kendali

Perubahan gaya hidup dapat membantu mencegah diabetes tipe 2, bentuk penyakit yang paling umum. Pencegahan sangat penting terutama jika Anda memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. Sebagai contoh, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit ini jika Anda memiliki berat badan berlebih atau obesitas, kolesterol tinggi, atau riwayat keluarga dengan diabetes.