Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 10 Juni 2025 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Pengaruh edukasi pencegahan diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan keluarga penderita diabetes melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah manusia. Diabetes melitus dapat terjadi karena kurangnya edukasi, terutama keluarga yang memiliki riwayat diabetes melitus. Sebagai calon penderita diabetes di masa depan dan juga sebagai pendukung bagi mereka yang telah menderita penyakit ini, keluarga sangat penting dalam pengelolaan diabetes. Salah satu inisiatif yang paling penting untuk mengidentifikasi faktor risiko DM dan menurunkan prevalensi adalah edukasi.
Teknologi Kesehatan Digital dalam Manajemen Diabetes di Wilayah Asia-Pasifik

Diabetes adalah masalah kesehatan global yang terus berkembang dengan prevalensi yang tinggi di wilayah Asia dan Pasifik Barat. Manajemen diabetes yang efektif terutama bergantung pada praktik perawatan mandiri. Namun, kontrol glikemik masih buruk, terutama di negara-negara berkembang di mana akses layanan kesehatan masih terbatas. Kepadatan dokter yang rendah dan dana perawatan kesehatan yang minim memperparah tantangan yang dihadapi oleh penderita diabetes di Asia.
Program Pencegahan Diabetes Tipe 2-Dari Uji Coba Pembuktian Konsep hingga Intervensi Nasional dan Selanjutnya

Pencegahan diabetes tipe 2 (T2D) pada orang yang berisiko tinggi dengan intervensi gaya hidup telah dibuktikan oleh beberapa uji coba terkontrol secara acak. Efek intervensi telah bertahan hingga 20 tahun dalam pemantauan pasca-uji coba terhadap kejadian T2D. Pada tahun 2000, Finlandia meluncurkan rencana pencegahan T2D nasional. Untuk skrining risiko T2D yang tinggi, Skor Risiko Diabetes Finlandia non-laboratorium dikembangkan dan digunakan secara luas, juga di negara lain. Kejadian T2D yang diobati dengan obat telah menurun dengan stabil sejak 2010.
Penelitian Kesehatan Masyarakat dan Strategi Program untuk Pencegahan dan Manajemen Diabetes

Tahun 2025 memperingati 50 tahun sejak Kongres menerima Laporan Komisi Nasional tentang Diabetes yang menetapkan “kebutuhan mendesak untuk menangani secara langsung dan sepenuhnya tragedi diabetes mellitus” (1). Laporan tahun 1975 menunjukkan bahwa prevalensi diabetes telah meningkat sebesar 50% selama dekade sebelumnya, yang mengakibatkan kondisi ini mempengaruhi 5% populasi pada saat itu. Sejak saat itu, sebagian besar karena peningkatan substansial dalam obesitas, prevalensi diabetes di AS telah meningkat lebih dari dua kali lipat, sekarang mendekati 12% orang di AS (2).
Perubahan Gaya Hidup dan Remisi pada Pasien dengan Diabetes Tipe 2 yang Baru Timbul

Faktor-faktor yang berhubungan dengan gaya hidup telah dipelajari sebagai aspek mendasar dalam timbulnya dan perkembangan diabetes melitus tipe 2. Namun, faktor perilaku mudah terabaikan dalam praktek klinis. Penelitian ini menyelidiki apakah perubahan gaya hidup berhubungan dengan remisi diabetes pada pasien diabetes tipe 2 yang baru didiagnosis. Peneliti mengkonfirmasi hubungan antara gaya hidup sehat dan remisi diabetes pada pasien diabetes tipe 2 yang baru terdiagnosis.
Aplikasi Penghitungan Karbohidrat dan Modifikasi Perilaku Konsumsi Makanan Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh program modifikasi perilaku konsumsi makanan yang dikombinasikan dengan aplikasi penghitung karbohidrat terhadap kadar glukosa darah. Penilaian sebelum dan sesudah program digunakan dalam penelitian kuasi-eksperimental ini pada sekelompok orang dengan diabetes mellitus tipe 2 yang bebas dari komorbiditas dan berusia 41-70 tahun, serta kelompok kontrol (n = 30 orang). Kelompok eksperimen menjalani program modifikasi perilaku diet, dengan menggunakan “Carbs App”, sebuah aplikasi mobile untuk menghitung asupan karbohidrat.
Pengetahuan dan Kualitas Hidup pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 serta Faktor-Faktor yang Berhubungan

Pengetahuan Mmenjadi hal yang penting dalam mengontrol gula darah dan mencegah komplikasi, dan selanjutnya berdampak pada kualitas hidup (Quality of Life/QOL) pasien Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) sebagai respon dari kesehatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2, serta faktor-faktor yang berhubungan.