Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 25 Oktober 2022 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Reportase Webinar
Topik 9 FORNAS JKKI: Kebijakan Diabetes Melitus di Indonesia
PKMK-Yogya. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan Forum Nasional Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI) XII topik kesembilan dengan judul “Kebijakan Diabetes Melitus di Indonesia” pada Rabu (26/10/2022). Forum nasional ini terselenggara atas kerja sama JKKI, PKMK UGM, mitra, Pokja Endokrin Metabolik FK-KMK UGM serta 11 universitas co-host.
Phenotypic and Genetic Classification of Diabetes
Diabetes adalah sekelompok penyakit heterogen yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah secara kronis. Diagnosis ini umumnya dibagi menjadi beberapa kategori, termasuk diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes karena penyebab lain (misalnya diabetes monogenik atau obat-obatan). Subklasifikasi diabetes ke dalam kelompok yang lebih homogen berpotensi meningkatkan treatment diabetes. Informasi fenotipik dan genotipik dapat memberikan klasifikasi yang lebih tepat, karena menjelaskan mekanisme biologis yang berperan dalam perkembangan hiperglikemia pada orang tertentu.
Reportase Webinar
Dialog Kebijakan Diabetes Melitus Seri 9: Kebijakan Riset untuk Diabetes Melitus
PKMK – Yogya. Tim Lintas Departemen FK – KMK UGM bekerjasama dengan Lintas Fakultas UGM, Pokja URT UGM, dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM menyelenggarakan webinar yang berjudul kebijakan riset untuk diabetes melitus (DM). Webinar ini merupakan seri ke-9 dari rangkaian Webinar Dialog Kebijakan Diabetes Melitus yang telah dilaksanakan sejak Agustus dan akan berlangsung hingga November 2022. Pada webinar seri ke-9 ini, acara dipandu oleh dr. Prenali Dwisthi Sattwika, Sp.PD selaku moderator.
Type 1 Diabetes and Oral Health: Findings from the Epidemiology of Diabetes Interventions and Complications (EDIC) Study
Diabetes mellitus (DM) telah lama diketahui sebagai faktor risiko periodontitis dengan banyaknya bukti konsisten yang menunjukkan prevalensi periodontitis yang tinggi pada pasien DM. Begitu pula karies gigi, terdapat beberapa laporan mengenai tingginya frekuensi karies gigi pada pasien DM. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa orang dewasa dengan DM berisiko lebih tinggi mengalami kehilangan gigi daripada orang dewasa tanpa DM. Namun, sebagian besar penelitian tentang DM, penyakit periodontal, karies gigi, dan kehilangan gigi lebih berfokus pada DM tipe 2 dan hanya sedikit penelitian serupa pada penyakit DM tipe 1.
Reportase Webinar
Dialog Kebijakan Diabetes Melitus Seri 8: Kebijakan Diabetes Melitus untuk Kehamilan
PKMK – Yogya. Tim Lintas Departemen FK – KMK UGM bekerjasama dengan Lintas Fakultas UGM, Pokja URT UGM, dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM menyelenggarakan webinar yang mengangkat topik tentang kebijakan diabetes melitus (DM) untuk kehamilan. Webinar ini merupakan seri ke-8 dari rangkaian Webinar Dialog Kebijakan Diabetes Melitus yang telah dilaksanakan sejak Agustus dan akan berlangsung hingga November 2022. Pada webinar seri ke-8 ini, kegiatan dipandu oleh moderator yakni dr. Prenali Dwisthi Sattwika, Sp.PD.
American Association of Clinical Endocrinology Clinical Practice Guideline: Developing a Diabetes Mellitus Comprehensive Care Plan—2022 Update
American Association of Clinical Endocrinology telah memperbarui dan mengembangkan rekomendasi perawatan komprehensif penyakit diabetes berdasarkan tinjauan bukti klinis, praktik saat ini, pendapat ahli, dan konsensus terbaru. Pedoman ini mencakup 170 rekomendasi praktik klinis berbasis bukti yang dibagi menjadi empat bagian: (1) skrining, diagnosis, target glikemik, dan pemantauan glikemik; (2) komorbiditas dan komplikasi; (3) pengelolaan pradiabetes, diabetes tipe 2 dengan farmakoterapi antihiperglikemik dan target glikemik, diabetes tipe 1 dengan terapi insulin, hipoglikemia, pasien rawat inap, dan diabetes dalam kehamilan; (4) serta pendidikan dan topik-topik baru mengenai diabetes.