Pengantar Home
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 1 Juli 2025 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Reportase Understanding the global impact of diabetes to drive policy: Insights dari IDF Diabetes Atlas Edisi ke-11

Salah satu sesi daring yang diselenggarakan oleh International Diabetes Federation (IDF), dengan tema “Memahami Dampak Global Diabetes untuk Menggerakkan Kebijakan”, telah dibahas temuan-temuan kunci dari IDF Diabetes Atlas edisi ke-11 pada Senin(23/6/2025). Acara ini dimoderatori oleh Paraskevi Salpea, Manajer Epidemiologi IDF. Webinar ini bertujuan untuk memahami dampak global dari jumlah penderita diabetes saat ini dan proyeksi masa depan, serta bagaimana menerjemahkan pemahaman ini menjadi kebijakan yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas perawatan bagi penderita diabetes. IDF Diabetes Atlas, sebuah proyek yang telah berjalan lebih dari 20 tahun, adalah alat akademik dan advokasi yang otoritatif dan berharga, menyediakan data terbaru tentang dampak diabetes, yang tersedia secara bebas daring.
Diabetes tipe 2 pada anak-anak dan remaja: Tantangan untuk pengobatan dan solusi potensial

Secara historis dianggap sebagai penyakit yang terutama menyerang orang dewasa, prevalensi diabetes melitus tipe 2 (T2DM) di antara anak-anak dan remaja telah meningkat, mencerminkan meningkatnya tingkat obesitas pada anak. Saat ini, T2DM yang dimulai pada usia muda merupakan tantangan kesehatan masyarakat yang signifikan secara global.
Tantangan Diabetes di Indonesia – Wawasan dari IDF Diabetes Atlas Edisi ke-11

Yogyakarta, 23 Juni 2025 – Indonesia menghadapi tantangan kesehatan yang signifikan akibat diabetes, dengan jutaan orang dewasa hidup dengan kondisi ini. IDF Diabetes Atlas Edisi ke-11, sebuah sumber bukti otoritatif global, menyoroti posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia, sekaligus mengungkap tingkat diagnosis yang masih sangat rendah dan beban ekonomi yang substansial.
Mengidentifikasi risiko diabetes di kalangan masyarakat Indonesia

Setiap tahunnya tercatat terdapat lonjakan pasien diabetes di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Faktanya, diabetes dapat menyebabkan penyakit baru yang semakin membebani kehidupan pasien. Perawat dapat mengurangi masalah ini dengan mengidentifikasi orang-orang yang berisiko terkena diabetes dan mengedukasi mereka tentang cara mencegah diabetes. Penelitian ini mengidentifikasi potret jumlah dan persentase faktor risiko diabetes di lingkungan masyarakat di Indonesia.
Reportase The 78th World Health Assembly

Digital health transformation in the global NCD response – a call for unified approaches and scaled investment
Agenda ini merupakan side event kegiatan The 78th World Health Assembly co-hosted by the International Diabetes Federation (IDF) and the World Diabetes Foundation (WDF).
Pengaruh edukasi pencegahan diabetes melitus terhadap tingkat pengetahuan keluarga penderita diabetes melitus

Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa dalam darah manusia. Diabetes melitus dapat terjadi karena kurangnya edukasi, terutama keluarga yang memiliki riwayat diabetes melitus. Sebagai calon penderita diabetes di masa depan dan juga sebagai pendukung bagi mereka yang telah menderita penyakit ini, keluarga sangat penting dalam pengelolaan diabetes. Salah satu inisiatif yang paling penting untuk mengidentifikasi faktor risiko DM dan menurunkan prevalensi adalah edukasi.
Teknologi Kesehatan Digital dalam Manajemen Diabetes di Wilayah Asia-Pasifik

Diabetes adalah masalah kesehatan global yang terus berkembang dengan prevalensi yang tinggi di wilayah Asia dan Pasifik Barat. Manajemen diabetes yang efektif terutama bergantung pada praktik perawatan mandiri. Namun, kontrol glikemik masih buruk, terutama di negara-negara berkembang di mana akses layanan kesehatan masih terbatas. Kepadatan dokter yang rendah dan dana perawatan kesehatan yang minim memperparah tantangan yang dihadapi oleh penderita diabetes di Asia.
Program Pencegahan Diabetes Tipe 2-Dari Uji Coba Pembuktian Konsep hingga Intervensi Nasional dan Selanjutnya

Pencegahan diabetes tipe 2 (T2D) pada orang yang berisiko tinggi dengan intervensi gaya hidup telah dibuktikan oleh beberapa uji coba terkontrol secara acak. Efek intervensi telah bertahan hingga 20 tahun dalam pemantauan pasca-uji coba terhadap kejadian T2D. Pada tahun 2000, Finlandia meluncurkan rencana pencegahan T2D nasional. Untuk skrining risiko T2D yang tinggi, Skor Risiko Diabetes Finlandia non-laboratorium dikembangkan dan digunakan secara luas, juga di negara lain. Kejadian T2D yang diobati dengan obat telah menurun dengan stabil sejak 2010.