Pengantar 11 Juni 2024
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 11 Juni 2024Â kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Rekomendasi Pengobatan yang Efektif untuk Manajemen Diabetes Tipe 2 Menggunakan Reinforcement Learning
Diabetes melitus tipe 2 (T2DM) dan komplikasi yang terkait merupakan beban ekonomi yang terus meningkat di banyak negara dan sistem kesehatan. Komplikasi diabetes dapat dicegah melalui pengendalian penyakit yang lebih baik, namun terdapat kesenjangan yang besar antara pengobatan yang direkomendasikan dengan pengobatan yang diterima pasien. Pengobatan T2DM dapat menjadi tantangan karena target terapi komprehensif yang berbeda dan variabilitas individu pasien, yang mengarah pada kebutuhan akan pengobatan yang tepat dan personal.
Trend dan Faktor Risiko Diabetes dan Prediabetes Pada Remaja Amerika Serikat
Penelitian ini dilaksanakan untuk menilai trend nasional dalam prevalensi diabetes dan pradiabetes serta faktor risiko utamanya di kalangan remaja di AS. Peneliti menganalisis data 6.936 remaja berusia 12 hingga 19 tahun dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES) antara 1999 hingga 2020. Diabetes didefinisikan berdasarkan diagnosis dokter yang dilaporkan sendiri (terdiagnosis) dan berdasarkan kadar glukosa plasma puasa dan HbA1c (tidak terdiagnosis).
Peran Penurunan Berat Badan yang Diinduksi Remisi Prediabetes dalam Pencegahan Diabetes Tipe 2 – Saatnya Meningkatkan Pencegahan Diabetes
Bagi individu dengan prediabetes, pedoman American Diabetes Association (ADA) saat ini merekomendasikan penurunan berat badan >7% untuk mencegah perkembangan diabetes tipe 2 (T2D) tanpa target glikemik. Namun, baru-baru ini peneliti menunjukkan bahwa penurunan berat badan yang diinduksi oleh remisi prediabetes mengurangi risiko T2D relatif sebesar 73% dalam dua tahun berikutnya.
Diabetes Tipe 2 pada Anak dan Remaja
Hampir tiga dekade telah berlalu sejak publikasi pertama tentang diabetes tipe 2 (T2D) pada anak-anak dan remaja, dan sekarang telah menjadi masalah global. Karena prevalensi obesitas terus meningkat pada populasi umum, mendiagnosis T2D pada remaja menjadi tantangan tersendiri. Pada bab ini, kita akan mempelajari aspek epidemiologi, serta karakteristik yang berbeda yang melekat pada berbagai jenis diabetes.
Hasil Penurunan Berat Badan dengan Semaglutide Berdasarkan Tingkat Keparahan Diabetes Menggunakan Skor Bedah Metabolik Individual
Semaglutide menunjukkan respons penurunan berat badan yang lebih rendah pada pasien dengan diabetes tipe 2 (T2D) dibandingkan dengan pasien dengan obesitas tanpa T2D. Skor bedah metabolik individual (IMS) divalidasi untuk memprediksi remisi T2D setelah bedah bariatrik. Parameter IMS adalah HbA1c (<7%), penggunaan insulin, obat T2D dan durasi T2D.