Pengantar 16 Mei 2024
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 14 Mei 2024Â kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Hasil Penurunan Berat Badan dengan Semaglutide Berdasarkan Tingkat Keparahan Diabetes Menggunakan Skor Bedah Metabolik Individual
Semaglutide menunjukkan respons penurunan berat badan yang lebih rendah pada pasien dengan diabetes tipe 2 (T2D) dibandingkan dengan pasien dengan obesitas tanpa T2D. Skor bedah metabolik individual (IMS) divalidasi untuk memprediksi remisi T2D setelah bedah bariatrik. Parameter IMS adalah HbA1c (<7%), penggunaan insulin, obat T2D dan durasi T2D.
Dua Dekade Upaya Pencegahan Diabetes
Dampak dari upaya pencegahan diabetes global masih belum terlalu besar, meskipun telah ada percobaan pencegahan diabetes yang sangat penting hampir dua puluh tahun yang lalu. Meskipun inisiatif nasional dan regional menunjukkan potensi, masih ada tantangan untuk mengadaptasi strategi berskala besar di dunia nyata yang sesuai dengan individu dan komunitas mereka.
Determinan Diabetes Melitus pada Usia Dewasa Muda
Prevalensi diabetes usia muda di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada 2018 yaitu 0.5%, namun kelompok usia ini merupakan yang tertinggi yang tidak melakukan pengobatan (18.5%). Angka kematian akibat diabetes pada usia dewasa muda meningkat dari peringkat ke-8 pada 2010 menjadi ke-6 pada 2019. Diabetes menjadi penyebab DALY (Disability-adjusted life year) ke-7 pada usia dewasa muda di Indonesia.
Pencegahan, Pengobatan, dan Komplikasi Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) adalah masalah kesehatan dunia yang berdampak global. Diperkirakan, dalam 20 tahun ke depan, jumlah pasien DM akan meningkat menjadi 642 juta orang. Diabetes melitus tipe 1 (T1DM) merupakan respon dari patogenesis multifaktorial yang pada dasarnya terkait dengan agresi autoimun yang dimediasi oleh sel T dan autoantibodi yang menyebabkan hilangnya sel penghasil insulin secara progresif di pankreas.
Kecerdasan Buatan dalam Manajemen Diabetes
Meningkatnya prevalensi diabetes, morbiditas dan mortalitas yang tinggi akibat diabetes dan komplikasi diabetes yang dapat dihindari, serta beban ekonomi yang besar menjadikan diabetes sebagai tantangan kesehatan yang signifikan di seluruh dunia. Kurangnya spesialis diabetes, distribusi sumber daya medis yang tidak merata, rendahnya kepatuhan terhadap pengobatan, dan manajemen diri yang tidak tepat berkontribusi pada kontrol glikemik yang buruk pada pasien diabetes.