Pengantar Home
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 25 Maret 2025 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:

Tren di Seluruh Dunia dalam Prevalensi dan Pengobatan Diabetes dari Tahun 1990 hingga 2022

Diabetes dapat dideteksi di tingkat layanan kesehatan primer, dan pengobatan yang efektif dapat menurunkan risiko komplikasi. Tidak ada data yang memadai tentang cakupan pengobatan diabetes dan bagaimana perubahannya. Kami memperkirakan tren dari tahun 1990 hingga 2022 dalam prevalensi dan pengobatan diabetes untuk 200 negara dan wilayah. Di sebagian besar negara, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah, pengobatan diabetes tidak meningkat sama sekali atau tidak cukup meningkat dibandingkan dengan peningkatan prevalensi.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Diabetes Melitus di Usia Dewasa

Diabetes melitus (DM) merupakan masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia, dan informasi nasional mengenai faktor-faktor penyebabnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan DM di Indonesia. Penelitian ini telah mengidentifikasi hubungan antara HTN, obesitas, aktivitas fisik, dan status pekerjaan dengan DM di Indonesia.
Tinjauan Sistematis tentang Mekanisme yang Mempengaruhi Keterlibatan dalam Program Pencegahan Diabetes untuk Orang dengan Pra Diabetes

Mengidentifikasi hambatan dan faktor pendukung yang mempengaruhi keterlibatan dan penerimaan program pencegahan diabetes bagi penderita pra-diabetes. Hasilnya akan memberikan wawasan untuk mengembangkan strategi dan rekomendasi untuk meningkatkan desain dan pelaksanaan program pencegahan diabetes dengan meningkatkan keterlibatan dan penerimaan bagi orang dengan pra-diabetes. Mekanisme yang diidentifikasi dalam tinjauan ini dapat menginformasikan desain dan pengembangan program pencegahan diabetes untuk orang dengan pra-diabetes dan memberikan panduan bagi para profesional kesehatan dan pembuat kebijakan.
Strategi Global untuk Mencegah Diabetes Tipe 2

Tsunami diabetes global telah mencapai proporsi yang mengkhawatirkan, dengan lebih dari 10 persen populasi global orang dewasa dan sekitar 537 juta orang terkena penyakit ini pada tahun 2021, menurut Federasi Diabetes Internasional (IDF) 1. Mayoritas (>90%) dari orang-orang ini menderita diabetes melitus tipe 2 (T2DM), gangguan metabolisme yang ditandai dengan resistensi insulin (IR) dan hilangnya fungsi sel β pankreas secara progresif, yang menyebabkan hiperglikemia kronis.
Diabetes Onset Muda pada Orang Asia Timur

Diagnosis yang tepat adalah kunci utama pengobatan klinis. Di Asia Timur, diabetes tipe 1 klasik jarang terjadi pada pasien diabetes onset muda yang didiagnosis sebelum usia 40 tahun, yang memiliki riwayat keluarga, obesitas, dan disfungsi sel beta serta ginjal. Diabetes onset muda memengaruhi satu dari lima orang dewasa Asia yang menderita diabetes di klinik; namun, seringkali diabetes onset muda tidak diklasifikasikan dengan benar, sehingga mengakibatkan pengobatan yang tertunda atau tidak tepat sasaran.
Peran Intervensi Teknologi Kesehatan Digital dalam Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes di abad ke-21 menjadi salah satu beban penyakit terbesar pada populasi global. Intervensi yang dimediasi secara digital telah menjadi sangat penting dalam mengurangi epidemi penyakit ini. Peneliti bertujuan untuk meninjau secara sistematis uji coba terkontrol secara acak (RCT) pada teknologi kesehatan yang berbeda untuk mencegah diabetes melitus tipe 2, dan kemanjurannya dalam mengurangi hasil yang berhubungan dengan risiko diabetes pada pasien yang berisiko dibandingkan dengan perawatan standar.
Perubahan Lanskap Diabetes di Asia – Apa Saja Kebutuhan yang Belum Terpenuhi?

Angka kejadian diabetes tipe 2 di antara orang dewasa di Asia stabil, tetapi angka kejadian di kalangan remaja dan dewasa muda meningkat. Dalam pengawasan di seluruh wilayah di Hong Kong, Daerah Administratif Khusus Republik Rakyat Tiongkok, angka kematian akibat semua penyebab di antara orang dengan diabetes telah menunjukkan tren penurunan dalam 15 tahun terakhir, dengan menyempitnya kesenjangan angka kematian antara orang dengan dan tanpa diabetes.