Pengantar 2 Januari 2024
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 2 Januari 2024Â kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Kesenjangan Pencegahan Diabetes dan Peluang untuk Meningkatkan Partisipasi dalam Intervensi yang Efektif
Untuk memahami kondisi beban dan pengobatan prediabetes saat ini di AS, peneliti memeriksa tren dalam prevalensi prediabetes, pengujian, dan akses ke sumber daya pencegahan. Peneliti memperkirakan 13,5 persen prevalensi prediabetes yang terdiagnosis pada populasi orang dewasa di Amerika Serikat secara keseluruhan, dengan menggunakan data survei nasional. Meskipun prevalensi prediabetes meningkat 4,8 poin persentase dari 2010 hingga 2020, akses ke sumber daya pencegahan tetap rendah. Intervensi yang paling efektif untuk pencegahan diabetes, yang dikenal sebagai Program Pencegahan Diabetes Nasional, masih sangat kurang dan kurang dimanfaatkan.
Metformin dalam Kehamilan dan Risiko Hasil Pertumbuhan yang Tidak Normal Saat Lahir
Peneliti sebelumnya melaporkan adanya peningkatan risiko bayi lahir kecil untuk usia kehamilan (SGA) dan penurunan risiko bayi lahir besar untuk usia kehamilan (LGA) setelah paparan metformin dalam rahim dibandingkan dengan paparan insulin. Penelitian lanjutan ini menyelidiki apakah pengamatan ini tetap ada ketika paparan metformin (selanjutnya disebut kohort metformin) dibandingkan dengan pengobatan antidiabetes non-farmakologis untuk diabetes melitus gestasional (GDM; kohort naif), dan bukan insulin.
Kemajuan Terkini dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Diabetes melitus (DM) menggarisbawahi peningkatan epidemi yang menyebabkan beban sosial-ekonomi yang kritis pada negara-negara secara global. Pilihan pengobatan yang berbeda untuk pengelolaan DM berkembang dengan cepat karena metode pengobatan yang biasa digunakan belum sepenuhnya mengatasi penyebab utama penyakit dan memiliki efek samping yang kritis. Oleh karena itu, tinjauan naratif ini mengeksplorasi rejimen pengobatan yang berbeda dalam pengelolaan DM dan tantangan terkait.
Pendampingan Manajemen Program Pengendalian Penyakit Diabetes Melitus 2022 – saat ini
Pada 2022 PKMK memulai inisiasi pendampingan pencegahan dan pengendalian diabetes melitus di Kota Balikpapan. Kegiatan tersebut disambut baik oleh stakeholder terkait dan berjalan dengan progress yang cukup baik. Konsolidasi perencanaan melalui pertemuan dan survey program diabetes melitus yang melibatkan 78 instansi terkait telah dilakukan. Kegiatan ini memiliki sasaran kebijakan yang akan diterapkan oleh pemerintah daerah untuk menekan angka penderita DM dan mampu melibatkan masyarakat secara aktif dalam pencegahannya.
Rangkaian kegiatan tersebut dapat disimak di reportase melalui link berikut (Reportase).
Kegiatan pendampingan tahun 2023
Kunjungi laman khusus pendampingan di sini
Inclusion of Diabetic Retinopathy Screening Strategies in National Level Diabetes Care Planning in Low and MiddleIncome Countries: A Scoping Review
Secara global, diperkirakan 463 juta orang menderita diabetes melitus (DM) dengan 80% diantaranya berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah. Retinopati diabetik adalah salah satu komplikasi mikrovaskular DM yang paling umum. Deteksi dini melalui program skrining mata diabetes sangat penting untuk mencegah gangguan penglihatan dan kebutaan di kemudian hari. Perencanaan program pencegahan retinopati diabetik di tingkat nasional sangat penting untuk mewujudkan implementasi yang efektif dari program-program tersebut. Sejauh mana retinopati diabetik diprioritaskan dalam rencana, strategi, dan kebijakan nasional serta adanya sumber pendanaan jangka panjang akan menentukan keberlanjutan program.