Pengantar 4 Oktober 2022
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 4 Oktober 2022 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Reportase Webinar
Dialog Kebijakan Diabetes Melitus Seri 7: Kebijakan Pengembangan Peralatan Pencegahan untuk Diabetes Melitus
PKMK-Yogya. Tim Lintas Departemen FK-KMK UGM bekerjasama dengan Lintas Fakultas UGM, Pokja URT UGM, dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM menyelenggarakan webinar yang mengangkat topik tentang kebijakan pengembangan peralatan pencegahan untuk diabetes melitus. Webinar ini merupakan seri ke-7 dari rangkaian Webinar Dialog Kebijakan Diabetes Melitus yang telah dilaksanakan sejak Agustus dan akan berlangsung hingga November 2022. Di webinar seri ke-7 ini, telah dibahas lebih dalam mengenai inovasi alat kesehatan untuk skrining Retinopati Diabetik (RD) serta kebijakan tes HbA1c untuk diabetes melitus (DM). Kali ini, webinar dipandu oleh Ibu Ni Luh Putu Eka Andayani, SKM. M.Kes.
Diabetes: How to Manage Diabetic Peripheral Neuropathy
Neuropati perifer merupakan komplikasi utama dari penyakit diabetes melitus (DM). Jika tidak ditangani, neuropati perifer dapat menyebabkan ulserasi bahkan amputasi kaki, sehingga berdampak negatif terhadap kualitas hidup pasien. Pengontrolan faktor risiko glikemik dan metabolik merupakan kunci utama untuk mencegah atau menunda terjadinya neuropati perifer. Meskipun penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun gejalanya dapat diringankan dengan terapi farmakologis seperti antikonvulsan, antidepresan, opioid, atau agen topikal. Sayangnya, pasien biasanya diresepkan kurang dari dosis obat yang direkomendasikan, yang menyebabkan neuropati perifer pada pasien DM tidak tertatalaksana dengan baik.
Potential Gains in Life Expectancy Associated with Achieving Treatment Goals in US Adults with Type 2 Diabetes
Pasien diabetes melitus (DM) tipe 2 memiliki peningkatan risiko komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular, yang mengarah pada meningkatnya risiko kematian dini. Pada usia 50 tahun, penderita DM tipe 2 memiliki usia harapan hidup 6 tahun lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita DM. Pengendalian faktor risiko DM di Amerika Serikat masih suboptimal. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengukur manfaat dari menurunnya biomarker faktor risiko DM, yaitu HbA1c, tekanan darah sistolik, kolesterol LDL, dan indeks massa tubuh (IMT) ke level normal terhadap usia harapan hidup pasien DM tipe 2.
Reportase Webinar
Dialog Kebijakan Diabetes Melitus Seri 6: Kebijakan Obat-Obatan untuk Diabetes Melitus
PKMK – Yogya. Tim Lintas Departemen FK – KMK UGM bekerjasama dengan Lintas Fakultas UGM, Pokja URT UGM, dan Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK – KMK UGM menyelenggarakan webinar yang yang mengangkat topik kebijakan obat-obatan untuk diabetes melitus. Webinar ini merupakan seri ke-6 dari rangkaian Webinar Dialog Kebijakan Diabetes Melitus yang telah dilaksanakan sejak Agustus dan akan berlangsung hingga November 2022. Webinar seri ke-6 ini bertujuan untuk membahas lebih dalam mengenai analisis availability dan affordability obat-obatan DM di Indonesia serta usulan policy making terkait obat-obatan DM untuk masa mendatang.
Consensus Report: Definition and Interpretation of Remission in Type 2 Diabetes
Perbaikan kadar glukosa darah ke rentang normal dapat terjadi pada pasien diabetes baik secara spontan atau setelah intervensi medis, dan dalam beberapa kasus dapat bertahan setelah pemberian obat-obatan penurun glukosa dihentikan. Perbaikan berkelanjutan seperti ini sering terjadi karena banyaknya jenis pengobatan baru saat ini. Namun, terminologi untuk menggambarkan proses tersebut dan ukuran objektif untuk mendefinisikannya belum ditetapkan, begitu pula risiko jangka panjang serta manfaatnya juga belum dipahami dengan baik.