07Feb

Dampak Diabetes Melitus terhadap Gejala Klinis dan Kematian COVID-19: Register Epidemiologi COVID-19 di Jakarta

Written by Diabetes Indonesia. Posted in Artikel

Meskipun prevalensi diabetes mellitus (DM) yang lebih tinggi pada usia lebih muda di Indonesia dapat berkontribusi pada tingkat kematian COVID-19 yang relatif lebih tinggi di Indonesia, saat ini belum ada bukti atau kebijakan khusus terkait pencegahan dan penanganan COVID-19 pada pasien DM. Dari 20.481 pasien COVID-19 dalam studi di Jakarta, 705 (3,4%) menderita DM.

24Jan

100 Tahun Insulin: Kemajuan, Perspektif Saat Ini, dan Tantangan Masa Depan

Written by Diabetes Indonesia. Posted in Artikel

Penemuan insulin pada  1922 oleh Banting dan Best di Universitas Toronto mengkatalis perkembangan di bidang endokrin dan meningkatkan harapan hidup penderita diabetes. Namun, jumlah orang dengan diabetes saat ini terus meningkat hingga mencapai 537 juta penderita di seluruh dunia. Sangat diperlukan strategi baru untuk mencegah atau mengobati penyakit, berfokus pada mempertahankan fungsi sel beta sekaligus meningkatkan aktivitas fisik dan mempertahankan berat badan.

24Jan

Apa itu Penyakit Diabetes Melitus?

Written by Diabetes Indonesia. Posted in Artikel

Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel – sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

21Jan

Peringatan 100 Tahun Insulin

Written by Diabetes Indonesia. Posted in Artikel

Diabetes sudah diketahui sejak zaman Romawi kuno, dan hingga 3000 tahun kita belum menemukan obatnya. Hingga, 11 Januari 1922, 100 tahun yang lalu, dosis pertama #Insulin diberikan kepada seorang anak laki – laki berusia 14 tahun bernama Leonard Thompson oleh dua ilmuwan Banting dan Best dari University of Toronto.