Pengantar 13 Agustus 2024
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 13 Agustus 2024Â kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Beban dan Risiko Komplikasi Diabetes Mellitus
Komplikasi tradisional diabetes mellitus sudah terkenal dan terus menimbulkan beban yang cukup besar bagi jutaan orang yang hidup dengan diabetes melitus. Namun, kemajuan dalam pengelolaan diabetes mellitus dan, akibatnya, harapan hidup yang lebih lama, telah menghasilkan munculnya bukti keberadaan serangkaian komplikasi diabetes melitus yang kurang diakui.
Beban Penyakit Nasional Korea: Pentingnya Manajemen Diabetes
Mendiagnosis status kesehatan saat ini dan beban penyakit pada suatu populasi sangat penting untuk intervensi kesehatan masyarakat. Kemampuan untuk membandingkan beban penyakit yang berbeda melalui satu ukuran, seperti tahun hidup yang disesuaikan dengan kecacatan telah menjadi layak dan terus diproduksi dan diperbarui melalui studi Global Burden of Diseases (GBD).
Dua Dekade Upaya Pencegahan Diabetes: Panggilan untuk Berinovasi dan Merevitalisasi Perubahan Gaya Hidup
Dampak dari upaya pencegahan diabetes global masih belum terlalu besar, meskipun telah dilakukan berbagai uji coba pencegahan diabetes sejak dua puluh tahun yang lalu. Meskipun inisiatif nasional dan regional menunjukkan potensi, masih ada tantangan untuk mengadaptasi strategi berskala besar di dunia nyata yang sesuai dengan individu dan masyarakat. Selain itu, perubahan gaya hidup selama pandemi COVID-19 dan pedoman yang sekarang menyerukan skrining lebih awal (misalnya, Gugus Tugas Pencegahan AS) akan meningkatkan jumlah orang dewasa yang memenuhi syarat di seluruh dunia.
Pengelolaan Diabetes Melitus Menggunakan Tanaman Obat dan Vitamin
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolik kronis yang serius yang berhubungan dengan hiperglikemia dan beberapa komplikasi termasuk penyakit kardiovaskular dan penyakit ginjal kronis. DM disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dalam tubuh yang berhubungan dengan gangguan metabolisme insulin dan homeostasis. Seiring berjalannya waktu, DM dapat menyebabkan masalah kesehatan yang mengancam jiwa seperti kebutaan, penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan stroke.
Mencegah Diabetes di Kawasan Asia Tenggara
Prevalensi diabetes telah meningkat secara global, dengan sebagian besar penderita diabetes tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMIC). Pada 2021, sekitar 75 juta orang di India (usia 20-79 tahun) dilaporkan hidup dengan diabetes dibandingkan dengan 19 juta orang di Indonesia. Jumlah yang besar ini dapat dikaitkan dengan populasi mereka yang besar, karena prevalensi diabetes yang disesuaikan dengan usia adalah yang tertinggi di Bangladesh (14,2%) diikuti oleh Sri Lanka, Indonesia, dan Bhutan.