Type 1 Diabetes No Longer a Disease of the Thin, Advice Needed
Sekitar dua pertiga orang dengan diabetes melitus tipe (DM) 1 di Amerika Serikat memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, proporsi tersebut hampir sama dengan jumlah orang Amerika yang tidak menderita diabetes, menurut data survei nasional terbaru.
Terlebih lagi, di antara orang-orang overweight atau obesitas, mereka yang menderita DM tipe 1 lebih kecil kemungkinannya untuk menerima rekomendasi perbaikan gaya hidup dari profesional kesehatan dibandingkan dengan mereka yang menderita DM tipe 2, dan lebih kecil kemungkinannya untuk benar-benar terlibat dalam aktivitas manajemen berat badan dibandingkan orang overweight atau obesitas, dengan atau tanpa DM tipe 2.
“Di antara orang dewasa Amerika Serikat yang menderita DM tipe 1, beban kelebihan berat badan dan obesitas sangat besar dan tetap dikelola dengan buruk,” tulis Michael Fang, PhD, dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Baltimore, dan rekannya.
Data mereka, dari National Health Interview Survey (NHIS), dipublikasikan secara online pada 13 Februari di Annals of Internal Medicine.
Kebutuhan insulin memperumit manajemen berat badan pada penderita DM tipe 1 karena perubahan pola makan dan aktivitas fisik biasanya memerlukan penyesuaian waktu dan dosis insulin untuk mencegah hipoglikemia. Ada sedikit bukti yang memandu hal ini untuk manajemen berat badan, jelas Fang dan rekannya.
Akibatnya, “kurangnya bukti untuk metode diet dan pengendalian berat badan berbasis olahraga yang aman dan efektif pada penderita DM tipe 1 mungkin membuat dokter tidak merekomendasikan metode tersebut,” kata Fang dalam sebuah pernyataan.
“Uji klinis skala besar telah dilakukan pada pasien DM tipe 2 untuk menetapkan pedoman untuk manajemen berat badan berbasis diet dan olahraga, dan kami sekarang membutuhkan sesuatu yang serupa untuk pasien DM tipe 1.”
Dimintai komentar, M. Sue Kirkman, MD, mengatakan kepada Medscape Medical News: “Hari-hari ketika kita dapat mengajarkan konsep sederhana tentang tipe diabetes seperti ‘mereka yang tipe 1 kurus dan tipe 2 kelebihan berat badan’ sudah lama berlalu… Yang memprihatinkan, lebih sedikit orang dewasa dengan diabetes tipe 1 dan kelebihan berat badan/obesitas melaporkan bahwa mereka terlibat dalam aktivitas fisik atau pembatasan kalori dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes atau diabetes tipe 2.”
Ada beberapa kemungkinan alasan dari sedikitnya jumlah rekomendasi modifikasi gaya hidup obesitas/kelebihan berat badan dan penerapannya bagi mereka yang menderita DM tipe 1, catat Kirkman, dari University of North Carolina, Chapel Hill, yang ikut menulis panduan bersama Amerika/Eropa tentang manajemen diabetes tipe 1.
“Kunjungan medis seringkali terutama difokuskan pada manajemen glikemik dan skrining komplikasi, dan kami tahu bahwa dokter pada umumnya tidak begitu mengetahui bagaimana menasihati orang – bahkan mereka yang tidak menderita diabetes – tentang penurunan berat badan. Ketika Anda menambahkan potensi kekhawatiran, nyata atau tidak, tentang hipoglikemia, ketosis dengan pembatasan karbohidrat… tidak heran jika hal ini tidak dapat diatasi dalam kunjungan yang sibuk.”
Dia juga mengamati, “Selama bertahun-tahun pergi ke pertemuan diabetes, saya telah memperhatikan sesi sesekali tentang mengelola ‘atlet elit’ dengan diabetes tipe 1, tetapi jarang ada sesi tentang bagaimana menasihati orang tentang hidup sehat sehari-hari.”
Banyak Penderita Diabetes Melitus Tipe 1 yang Mengalami Kegemukan/Obesitas
Fang dan rekannya menganalisis data NHIS untuk tahun 2016, 2017, 2019, 2020, dan 2021, ketika data subtipe diabetes tersedia, untuk 128.571 orang dewasa. Jenis diabetes dan data tinggi/berat badan dilaporkan sendiri. Dalam survei tahun 2016, 2017, dan 2020, peserta ditanya apakah dokter mereka telah merekomendasikan peningkatan aktivitas fisik dan/atau pengurangan konsumsi kalori atau lemak, dan apakah mereka saat ini terlibat dalam aktivitas tersebut.
Populasi penelitian terdiri dari 733 orang dengan diabetes tipe 1, 12.397 dengan diabetes tipe 2, dan 115.441 tanpa diabetes. Proporsi dengan overweight (indeks massa tubuh, 25 sampai < 30 kg/m2) atau obesitas (≥ 30 kg/m2) adalah 62% pada penderita DM tipe 1 dan 64% pada orang tanpa diabetes, dibandingkan dengan 86% pada penderita DM tipe 2.
Di antara mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, proporsi yang melaporkan telah menerima rekomendasi gaya hidup adalah yang terbesar di antara mereka yang menderita diabetes tipe 2 dan paling sedikit di antara mereka yang tidak menderita diabetes, dengan kelompok diabetes tipe 1 berada di tengah.
Setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan ras/etnis, prevalensi peserta yang menerima rekomendasi untuk meningkatkan aktivitas fisik adalah 60% untuk mereka yang menderita diabetes tipe 2; 54% untuk diabetes tipe 1; dan 44% untuk mereka yang tidak menderita diabetes. Proporsi yang menerima rekomendasi untuk mengurangi asupan lemak/kalori, masing-masing sebesar 60%, 51%, dan 41%.
Penderita DM tipe 1 memiliki proporsi terendah untuk terlibat dalam aktivitas manajemen berat badan, dengan 52% dan 56% dari mereka melaporkan masing-masing telah meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi lemak/kalori, dibandingkan dengan proporsi berkisar dari 56% hingga 63% di antara dua kelompok lainnya.
Mengenai temuan tersebut, Kirkman berkomentar, “Selain faktor interaksi dokter, orang dengan DM tipe 1 mungkin melihat ini sebagai masalah kesehatan dengan prioritas lebih rendah setelah bertahun-tahun diberi tahu bahwa kontrol glukosa adalah prioritas utama.”
“Saya juga bertanya-tanya apakah banyak tugas yang harus dilakukan oleh penderita diabetes tipe 1 setiap hari untuk mengelola diabetes mereka – bersama dengan masalah kehidupan lainnya yang dihadapi semua orang dewasa – berarti bahwa ada terlalu banyak hal untuk menambahkan lebih banyak perubahan gaya hidup,” dia menambahkan.
Ditanya tentang potensi penggunaan agonis glucagon-like peptide-1 (GLP-1) off-label untuk manajemen berat badan bagi penderita diabetes tipe 1, Kirkman mengatakan mereka mungkin dapat membantu beberapa pasien. Namun, dia juga menunjuk pada dua uji klinis di mana liraglutid ditambahkan ke terapi insulin membantu dengan kontrol glikemik dan penurunan berat badan, tetapi juga meningkatkan risiko hipoglikemia dan ketoasidosis diabetik.
“Sangat penting bagi para peneliti untuk terlibat dengan penderita diabetes tipe 1 untuk lebih memahami prioritas dan hambatan yang mereka hadapi dalam mengontrol berat badan,” kata Kirkman.
Penulis studi senior Elizabeth Selvin, PhD, Profesor Epidemiologi di Bloomberg School, mengatakan dalam pernyataannya: “Studi kami mematahkan mitos bahwa orang dengan diabetes tipe 1 tidak terpengaruh oleh epidemi obesitas global… hal ini menjadi peringatan bahwa kita harus agresif dalam mengatasi epidemi obesitas pada orang dengan diabetes tipe 1.”
Studi ini didanai oleh US National Institutes of Health.
Penerjemah : Salwa Kamilia, S.Gz
Penulis : Miriam E. Tucker
Sumber : https://www.medscape.com/