Pengantar 31 Januari 2023
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Diabetes di Indonesia. Edisi Minggu ini Selasa, 31 Januari 2023 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Panduan Akses Materi Serial Webinar Dialog Kebijakan Diabetes Melitus
The impact of population-level HbA1c screening on reducing diabetes diagnostic delay in middle-aged adults: a UK Biobank analysis
Program skrining diabetes dapat mendeteksi kasus diabetes yang belum terdiagnosis lebih cepat daripada diagnosis simtomatik atau diagnosis insidental. Dengan adanya skrining, pasien dapat segera diberikan intervensi sehingga dapat menurunkan risiko komplikasi akibat diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan data UK Biobank untuk mengetahui pengurangan waktu diagnosis diabetes yang dapat dicapai dengan menerapkan program skrining berbasis HbA1c pada populasi dibandingkan dengan program perawatan klinis rutin.
Loneliness Increases the Risk of Type 2 Diabetes: A 20 Year Follow-Up – Results from the HUNT Study
Kesepian adalah perasaan menyakitkan yang mencerminkan keadaan tertekan akibat ketidakcocokan antara kuantitas dan kualitas hubungan sosial yang kita miliki dengan yang kita inginkan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kesepian berpotensi menjadi faktor risiko diabetes melitus (DM) tipe 2, berdasarkan asumsi bahwa kesepian mewakili kondisi stres psikologis yang dapat menyebabkan aktivasi respon stres tubuh dan pada akhirnya mengarah pada peningkatan risiko diabetes. Studi ini bertujuan untuk meneliti apakah kesepian berkaitan dengan peningkatan risiko DM tipe 2 guna memperjelas bukti yang tersedia saat ini.
Etiology, Epidemiology, and Disparities in the Burden of Diabetic Foot Ulcers
Ulkus kaki diabetik (UKD) merupakan penyebab utama morbiditas yang dapat dicegah pada orang dewasa dengan diabetes. UKD dapat mengakibatkan penurunan status fungsional, infeksi, rawat inap, amputasi ekstremitas bawah, bahkan kematian. Data terbaru menunjukkan bahwa kejadian amputasi keseluruhan telah meningkat sebanyak 50% di beberapa wilayah selama beberapa tahun terakhir, terutama pada populasi muda dan ras serta etnis minoritas. Upaya saat ini untuk meningkatkan perawatan bagi pasien UKD belum menghasilkan dampak terhadap penurunan tingkat amputasi secara konsisten.
Is It Time to Consider Depression as A Major Complication of Type 2 Diabetes? Evidence from A Large Population‐Based Cohort Study
Depresi merupakan komorbiditas yang umum terjadi pada orang dengan diabetes melitus (DM) tipe 2. Beberapa studi telah membuktikan bahwa depresi dapat memberikan dampak yang besar terhadap perjalanan penyakit. Studi lainnya menunjukkan bahwa pengobatan gejala depresi berkorelasi dengan peningkatan kontrol glikemik pada pasien DM tipe 2. Namun, penelitian-penelitian yang telah dilakukan memiliki kelemahan, yaitu belum memperhitungkan rangkaian kejadian temporal antara depresi dan komplikasi diabetes. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insiden dan prediktor klinis depresi, serta menentukan sejauh mana depresi menjadi faktor risiko komplikasi dan kematian di antara kasus-kasus baru DM tipe 2.
Intermittent Fasting: Potential Bridge of Obesity and Diabetes to Health?
Obesitas merupakan masalah kesehatan global yang prevalensinya terus meningkat, serta merupakan salah satu faktor risiko dari prediabetes dan diabetes. Penelitian telah menunjukkan bahwa penurunan berat badan tingkat sedang (5–10%) sangat penting untuk mengurangi risiko penyakit metabolik. Salah satu intervensi terbaru yang populer untuk menurunkan berat badan di kalangan anak muda adalah diet intermittent fasting (IF), yaitu sebuah pola diet yang menerapkan siklus antara periode puasa dan periode makan dengan jadwal yang teratur. IF terdiri dari beberapa jenis, di antaranya adalah Intermittent Energy Restriction dan Time-Restricted Fasting.