World Diabetes Day 2022: Kesadaran Skrining Gula Darah Perlu Ditingkatkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tanggal 14 November 2022 diperingati sebagai World Diabetes Day (WDD).
Di Indonesia, jumlah orang dengan diabetes terus meningkat dari 10,7 juta pada tahun 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021.
Indonesia pun kini menduduki peringkat kelima dengan jumlah orang dengan diabetes terbanyak di dunia, naik dari peringkat ketujuh pada tahun 2019.
Keadaan memprihatinkan ini membuat International Diabetes Federation (IDF) meminta para pembuat kebijakan untuk meningkatkan akses akan pemahaman atau edukasi diabetes.
Sesuai dengan tema besar WDD 2021 – 2023, yaitu ‘Access to Diabetes Care’, dan ‘Education to Protect Tomorrow’ sebagai fokus WDD 2022, edukasi diabetes akan membantu meningkatkan kehidupan lebih dari setengah miliar orang yang hidup dengan diabetes di seluruh dunia.
Salah satu edukasi diabetes yang penting adalah penerapan gaya hidup sehat serta kesadaran untuk melakukan skrining faktor risiko dan gula darah, sebagai upaya pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Novo Nordisk Indonesia mengadakan rangkaian kegiatan Diabetes Walk untuk mengajak masyarakat hidup sehat demi menghindari diabetes. Rangkaian kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Persatuan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Persatuan Diabetes Indonesia (PERSADIA), dan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia.
Novo Nordisk Indonesia dan semua mitranya mengajak masyarakat untuk beraktivitas fisik melalui senam aerobik dan jalan sehat; mengecek kesehatan, terutama faktor risiko diabetes dan kadar gula darah; dan juga memahami diabetes melalui talkshow kesehatan dan lomba “Isi Piringku”.
Kegiatan yang mencakup awareness program ini merupakan salah satu implementasi nyata dari dari perjanjian kemitraan antara Kemenkes dan Novo Nordisk Indonesia yang ditandatangani tahun lalu.
Kemitraan ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperkuat upaya mengembangkan layanan penanganan diabetes yang berkelanjutan di Indonesia dan memprioritaskan diagnosis sejak dini, serta pengendalian optimal yang sejalan dengan Rencana Strategis Kesehatan Nasional 2021 – 2024.
Market Access & Public Affairs Director Novo Nordisk Indonesia Banarsono Trimandojo mengatakan, Novo Nordisk berkomitmen untuk mendorong perubahan (driving change) dalam penanganan diabetes di Indonesia.
Menurut data yang dipublikasikan oleh CHEPS FKM UI dan PERKENI pada 2016, pemerintah menghabiskan 74 persen dari biaya pengobatan diabetes untuk menangani komplikasi yang muncul akibat diabetes.
Padahal semua ini dapat diminimalkan dengan pencegahan, deteksi dini, dan penanganan diabetes yang komprehensif.
“Karena itu, kami memberikan upaya terbaik untuk mengedukasi masyarakat, agar mereka dapat memahami diabetes untuk pencegahan dan penanganan yang lebih optimal,” kata Banarsono Trimandojo dalam kegiatan Minggu (13/11/2022) di FX Sudirman Jakarta.
Selain Diabetes Walk, juga diluncurkan skrining kesehatan di daerah terpencil dan sangat terpencil melalui fitur Diabetes Registry & Diary di aplikasi PrimaKu, serta Gedung Sate Bandung untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap diabetes.
Melalui fitur ini, orangtua atau keluarga anak-anak diabetes tipe 1 dapat mendaftarkan anak mereka untuk mengikuti program CDiC, serta mencatatkan keadaan kesehatan anak-anaknya, termasuk kadar gula darah.
Data yang dicatatkan di aplikasi ini akan membantu dokter untuk memberikan penanganan yang lebih tepat.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Sumber: www.tribunnews.com