Diabetes and Remote Patient Monitoring: Challenges and Solutions
Pernah disebut sebagai penyakit gaya hidup, saat ini jutaan orang di seluruh dunia telah menderita diabetes. Untungnya, dengan kedokteran modern dan kemajuan dalam ilmu kedokteran, sekarang menjadi sangat mungkin untuk meningkatkan kualitas hidup para penderita diabetes. Pemantauan pasien jarak jauh (remote pantient monitoring/RPM) adalah salah satu cara paling populer agar orang yang terkena diabetes bisa mendapatkan bantuan.
Program RPM sering kali mencakup pemberian perangkat pemantauan diabetes di rumah, glukometer pribadi, dan pengiriman insulin. Pasien juga bisa mendapatkan bantuan dalam rekomendasi dietnya. Hal ini memungkinkan pasien untuk menerima bantuan medis tepat waktu, yang membantu mengurangi jumlah rujukan ke rumah sakit. Namun, penyedia layanan kesehatan sering menghadapi kesulitan dalam prosesnya, yang mungkin tidak semulus kelihatannya.
Manajemen diabetes selalu menjadi tantangan, tidak hanya untuk pasien tetapi juga untuk dokter dan staf kesehatan yang menawarkan RPM untuk individu. Meskipun penyedia layanan kesehatan sekarang menggunakan berbagai teknologi dalam mengelola diabetes, mereka menghadapi beberapa tantangan. Mari kita lihat dua yang paling menonjol:
- Ketergantungan pada Teknologi
Tantangan : Salah satu kelemahan utama RPM adalah kurangnya sumber daya, yang mencakup akses ke perangkat dan material teknologi. Banyak orang tidak memiliki akses yang mudah ke teknologi, yang membuat komunikasi dan intervensi tepat waktu menjadi sulit. Juga, pasien biasanya memiliki sedikit atau tidak ada pengalaman sama sekali dalam menggunakan peralatan pemantauan kesehatan. Banyak orang yang tidak mengetahui teknologi modern dan merasa tidak nyaman dengan perawatan seperti ini. Perawat sering mengatakan mereka tidak dapat terhubung ke pasien karena masalah jaringan atau teknologi, bahkan walaupun pasien mengetahui masalah kesehatannya.
Solusi : Meskipun ini adalah masalah kompleks dan sesuatu yang sulit diatasi, perusahaan teknologi dapat berupaya menyediakan platform yang ramah pengguna, dan penyedia layanan kesehatan dapat memilih platform yang mudah digunakan oleh pasien. Mendidik pasien dan membantu mereka mendapatkan kepercayaan diri dalam proses pengobatan juga akan mempermudah RPM. Kegiatan orientasi yang dipimpin oleh perawat dapat membantu pasien untuk belajar secara tatap muka mengenai cara menggunakan peralatan medis. Pasien akan merasa lebih nyaman setelah berbicara dengan tenaga kesehatan dan diberi tahu apa yang harus dilakukan dengan peralatan medis tersebut.
- Waktu dan Usaha
Tantangan : Menerapkan program RPM bisa memakan banyak waktu dan usaha. Meninjau grafik pasien dan menyiapkan rencana perawatan kesehatan membutuhkan tim. Memeriksa beberapa pasien setiap hari dan harus hadir selama 24/7 tidak memungkinkan untuk setiap praktik medis. Juga, tidak semua pasien diabetes memiliki akses ke program RPM.
Solusi : Pasien diabetes dapat berbicara dengan tenaga kesehatan untuk mendaftar dalam program RPM. Dan ketika tenaga kesehatan mempelajari RPM, mereka akan menemukan banyak sumber daya untuk memulai. Mereka juga dapat menyewa ahli RPM untuk membantu mereka memulai program ini. Jika cukup banyak orang yang memahami dampak positif RPM untuk pasien diabetes, maka akan dapat meningkatkan kualitas hidup banyak pasien.
Diabetes bisa menjadi salah satu penyakit yang paling berbahaya dan sering menyebabkan penyakit lain, jadi mengobati diabetes dengan benar adalah hal yang penting. Perawatan diabetes di fasilitas kesehatan cenderung mahal, sehingga RPM dapat digunakan untuk melacak dan mengelola kondisi pasien di antara waktu kontrol ke dokter, yang bisa berkurang dengan adanya RPM. RPM adalah salah satu cara untuk membantu penderita diabetes menjalani hidup yang lebih sehat, tetapi untuk mencapainya, kita perlu bekerja sama untuk mengatasi tantangannya.
Penerjemah: Salwa Kamilia Cahyaning Hidayat, S.Gz
Penulis: Prabhat Sharma
Sumber: www.forbes.com