Converting ‘Bad’ Fat to ‘Good’ Fat to Treat Obesity and Diabetes
- Obesitas adalah suatu kondisi yang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes tipe 2.
- Ada berbagai jenis lemak yang memiliki dampak berbeda bagi tubuh; sel lemak putih, misalnya, menyimpan cadangan energi, sedangkan sel lemak coklat membantu mengubah lemak menjadi energi.
- Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa metabolit myristoylglycine membantu mengubah sel lemak putih menjadi sel lemak coklat, yang dapat membantu menurunkan berat badan.
Mempertahankan jumlah lemak tubuh yang sehat adalah bagian dari kesejahteraan secara keseluruhan. Ini juga mengurangi risiko masalah kesehatan tertentu, menjadikannya faktor penting dalam pencegahan penyakit. Namun, para ahli masih meneliti metode terbaik untuk membantu individu mempertahankan atau mencapai komposisi tubuh yang sehat.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Metabolites menemukan bahwa metabolit tertentu mungkin penting dalam membantu beberapa orang menurunkan berat badan berlebih. Mereka menemukan bahwa produk metabolisme ini dapat membantu mengubah lemak menjadi bentuk yang lebih mudah untuk dibakar.
Risiko Kesehatan dari Obesitas dan Jenis Lemak
Setiap orang memiliki kebutuhan nutrisi yang unik, dan ada berbagai jenis tubuh dan kebutuhan berat badan. Seseorang dengan kelebihan berat badan memiliki risiko lebih besar untuk masalah kesehatan tertentu. Orang dengan obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, stroke, dan penyakit jantung koroner.
Wendy Lord, registered dietisien yang tidak terlibat dalam penelitian saat ini, menjelaskan kepada Medical News Today:
“Sejak tahun 80-an, obesitas meningkat pesat dan sekarang disebut wabah modern. Masalah ini terkait erat dengan kondisi medis lainnya dan dapat menyebabkan nyeri sendi, penyakit kardiovaskular, stroke, atau diabetes tipe 2. Kelebihan berat badan tidak hanya menguras banyak energi tetapi juga menghambat gerakan bebas dan mudah, misalnya, menaiki tangga tanpa sesak napas.”
Sementara beberapa orang dapat menurunkan berat badan tanpa intervensi medis, yang lain memerlukan lebih banyak bantuan dari dokter untuk mencapai berat badan yang sesuai untuk mereka.
Para ahli sedang bekerja untuk memahami obat dan perawatan apa yang paling efektif dalam membantu orang menurunkan berat badan. Salah satu bidang yang menarik berkaitan dengan perbedaan antara jenis lemak.
Wendy Lord mencatat perbedaan utama antara lemak putih dan lemak coklat: “Lemak coklat dan lemak putih terbuat dari sel yang berbeda. Lemak putih terbuat dari tetesan besar lipid atau asam lemak. Sel-sel dalam lemak coklat dikemas dengan mitokondria. Mitokondria kaya akan zat besi, yang memberi warna pada lemak coklat. Mereka adalah jantung dari sel Anda. Mereka mengambil nutrisi seperti gula dan lemak putih dan memecahnya untuk menghasilkan energi.”
Lemak Coklat vs Lemak Putih
“Lemak coklat menyimpan lebih banyak energi di ruang yang lebih kecil daripada lemak putih. Lemak putih berada di pinggang, pinggul, dan paha kita dan menyimpan energi, melepaskan asam lemak saat sumber energi dibutuhkan. Makan berlebihan dalam waktu lama menyebabkan sel-sel lemak putih membengkak, mengakibatkan obesitas.” kata Wendy Lord.
Mengubah Lemak Putih Menjadi Lemak Coklat
Para peneliti dalam penelitian ini sedang mencari cara untuk membantu mengubah jaringan adiposa putih menjadi jaringan adiposa coklat. Untuk melakukan ini, mereka mulai mencari berbagai terapi yang dapat membantu mempromosikan proses ini.
Karena mereka ingin penelitian mereka pada akhirnya ditransfer untuk digunakan dengan orang-orang, mereka berfokus pada obat-obatan yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA). Menemukan obat yang tepat melibatkan proses penyaringan yang intens dan spesifik. Penelitian mereka menggunakan kultur sel dan beberapa metode pengujian yang berbeda.
Mereka menemukan bahwa obat yang disetujui FDA, zafirlukast, efektif mengubah jaringan adiposa putih menjadi jaringan adiposa coklat. Namun, para peneliti mencatat bahwa zafirlukast sebenarnya beracun bagi orang-orang pada dosis yang lebih tinggi, membuat penggunaan obat itu sendiri berbahaya.
Menggali lebih dalam, mereka menemukan metabolit unik yang disebut myristoylglycine diproduksi ketika zafirlukast mengubah sel adiposa putih menjadi sel adiposa coklat.
Setelah pengujian lebih lanjut, mereka menemukan bahwa molekul myristoylglycine dapat melakukan pekerjaan yang sama seperti zafirlukast tetapi tanpa menjadi racun bagi sel.
Penemuan ini dapat mengarah pada cara baru untuk mengobati obesitas dan mengurangi risiko untuk berbagai masalah. Dr. Sameer Murali, spesialis pengobatan obesitas di UTHealth Houston dan Memorial Hermann, menjelaskan kepada MNT:
“Myristoylglycine mewakili pengobatan potensial yang pada dasarnya akan berfungsi sebagai ‘pembakar lemak’, mengubah sel adiposa putih dari tempat penyimpanan lemak menjadi sel adiposa pembakar lemak.”
“Jika penemuan ini mampu menghasilkan pengobatan yang secara aman mengubah jaringan adiposa putih menjadi jaringan adiposa coklat, itu akan mewakili perubahan mendasar dalam paradigma pengobatan kami saat ini. Tidak hanya akan mewakili peluang besar untuk mengobati obesitas, tetapi juga berpotensi berdampak positif pada lebih dari 200 kondisi yang terkait dengan obesitas.”
— Dr. Sameer Murali
Bagaimana potensi perawatan masa depan untuk obesitas?
Penelitian ini memang memiliki beberapa keterbatasan. Misalnya, hanya menggunakan kultur sel, sehingga penelitian ekstensif masih diperlukan sebelum diketahui apakah temuan tersebut memiliki aplikasi potensial pada manusia.
Para peneliti perlu membuktikan kemanjuran dan keamanan obat pada manusia dalam uji klinis sebelum jelas apakah temuan ini dapat bermanfaat bagi manusia. Dan jika metabolit ini digunakan sebagai pengobatan, mungkin hanya cocok untuk digunakan pada orang-orang tertentu.
Dr. Murali mencatat beberapa komponen penelitian dan pertimbangan lebih lanjut. Dia mengatakan bahwa sementara penelitian dan temuannya menunjukkan “potensi luar biasa”, lebih banyak pekerjaan diperlukan “untuk menunjukkan keamanan myristoylglycine sebagai pengobatan yang mungkin.”
“Sebagai contoh, penulis mencatat bahwa obat yang ada seperti rosiglitazone yang diketahui memiliki efek yang sama telah terbukti meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Tidak jelas apakah miristoilglisin akan memiliki efek buruk yang serupa pada jaringan lain jika dikonsumsi sebagai obat,” katanya kepada MNT.
“Saat ini, temuan ini terbatas untuk menunjukkan ‘pencoklatan’ sel adiposa putih dalam kondisi laboratorium. Langkah selanjutnya adalah menunjukkan bahwa ini dapat direproduksi dengan aman pada hewan sebelum dapat dianggap sebagai pengobatan yang layak pada manusia,” terang Dr. Sameer Murali.
Secara keseluruhan, penelitian ini merupakan langkah penting menuju perluasan pilihan pengobatan untuk membantu orang mencapai berat badan yang sesuai. Saat penelitian semakin berkembang, ini dapat membantu untuk meningkatkan hasil kesehatan bagi banyak orang.
Penerjemah: Salwa Kamilia Cahyaning Hidayat, S.Gz
Penulis: Jessica Norris
Sumber: www.medicalnewstoday.com