Pengantar 17 Mei 2022
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Manajemen Rumah Sakit, Edisi Minggu ini Selasa, 17 Mei 2022 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
FDA Menyetujui Tirzepatide: Sebuah Obat Baru yang Berpotensi untuk Diabetes Tipe 2
Pedoman American Diabetes Association 2022 menyebutkan bahwa lini pertama terapi biasanya adalah metformin, golongan biguanide, dan perubahan gaya hidup sehat. Namun, pilihan terapi inisial juga tergantung dengan kehadiran atau risiko kondisi kesehatan lainnya, termasuk gagal jantung, penyakit arteri koroner, atau penyakit ginjal kronis. Seorang dokter juga mempertimbangkan preferensi pasien, akses mereka terhadap pengobatan, harganya, efektivitas, efek samping, dan efek terhadap berat badan.
Biaya Penanganan Diabetes di Indonesia Diproyeksikan Meningkat 33% pada 2045
Menurut data International Diabetes Federation (IDF), biaya penanganan diabetes di Indonesia meningkat hingga 33% pada 2045. Tercatat, biaya pengobatan penyakit gula sebesar US$ 323,8 per orang pada 2021. Biaya ini meningkat 305% dari US$ 80 per orang dibandingkan 10 tahun lalu. Pada 2030, IDF memperkirakan biaya penanganan diabetes ini dapat meningkat 14% menjadi US$ 370,6. Kemudian, pada 2045 peningkatan biaya penanganan diabetes dapat mencapai US$ 431,7 per orang.
Management of Pregestational Diabetes Mellitus: a Comparison of Guidelines
Estimasi prevalensi diabetes melitus di wanita usia produktif adalah 3,1-6,8% sedangkan diabetes pregestasional mengenai sekitar 1-2% dari semua wanita hamil. Diagnosis dilakukan ketika trimester pertama atau awal trimester kedua, HbA1C >6,5% atau gula darah puasa >126 mg/dl atau gula darah 2 jam post prandial >200 mg/dl dengan 75g tes toleransi glukosa. Berdasarkan perbedaan ras, tampak prevalensi lebih tinggi pada ras kulit hitam, perempuan penduduk asli Amerika dan Hispanic, sedangkan wanita kulit putih non Hispanik lebih sering terkena DM tipe 1.
Impact of Diabetes Mellitus on the Immunity of Tuberculosis Patients: A Retrospective, Cross-Sectional Study
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang menyebabkan ancaman kesehatan signifikan dan penyebab kematian utama di dunia. Sementara, Diabetes Melitus (DM) memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi. Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa komorbid dapat mempengaruhi satu sama lain dan meningkatkan kelainan sistem imun. Sebuah evaluasi sistematik dan komprehensif tentang status imun pada pasien dengan TB dan DM (TB-DM) dapat membantu untuk intervensi klinis secara dini dan untuk membantu penyembuhan pasien dengan TB – DM.