Pengantar 26 April 2022
Salam jumpa Bapak/Ibu pemerhati Manajemen Rumah Sakit, Edisi Minggu ini Selasa, 26 April 2022 kami sajikan beberapa Artikel / Jurnal / Berita dan Agenda sebagai berikut:
Management of Pregestational Diabetes Mellitus: a Comparison of Guidelines
Estimasi prevalensi diabetes melitus di wanita usia produktif adalah 3,1-6,8% sedangkan diabetes pregestasional mengenai sekitar 1-2% dari semua wanita hamil. Diagnosis dilakukan ketika trimester pertama atau awal trimester kedua, HbA1C >6,5% atau gula darah puasa >126 mg/dl atau gula darah 2 jam post prandial >200 mg/dl dengan 75g tes toleransi glukosa. Berdasarkan perbedaan ras, tampak prevalensi lebih tinggi pada ras kulit hitam, perempuan penduduk asli Amerika dan Hispanic, sedangkan wanita kulit putih non Hispanik lebih sering terkena DM tipe 1.
Impact of Diabetes Mellitus on the Immunity of Tuberculosis Patients: A Retrospective, Cross-Sectional Study
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang menyebabkan ancaman kesehatan signifikan dan penyebab kematian utama di dunia. Sementara, Diabetes Melitus (DM) memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas tinggi. Studi sebelumnya telah melaporkan bahwa komorbid dapat mempengaruhi satu sama lain dan meningkatkan kelainan sistem imun. Sebuah evaluasi sistematik dan komprehensif tentang status imun pada pasien dengan TB dan DM (TB-DM) dapat membantu untuk intervensi klinis secara dini dan untuk membantu penyembuhan pasien dengan TB – DM.
Diabetes Melitus Tipe 2 pada Orang Muda Akan Meningkat 4 Kali Lipat dalam 15 Tahun
Menurut hasil studi, prevalensi diabetes tipe 2 pada anak – anak, remaja, dan pemuda telah meningkat 4,43 kali lipat selama 15 tahun terakhir. Peningkatan prevalensi khususnya terjadi pada rentang usia 15 – 19 dan 20 – 24 tahun. Para ahli menyatakan, peningkatan prevalensi ini tidak hanya terjadi di Korea tapi juga telah menjadi tren di seluruh dunia, dan menyarankan pemerintah untuk terus melakukan pemantauan dan studi serta membuat sistem dukungan sosial untuk mencegahnya.
Recommendations for management of Diabetes During Ramadhan: Update 2020, Applying the Principles of the ADA/EASD Consensus
Meskipun telah banyak bukti yang menyatakan puasa intermiten saat Ramadhan dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi faktor risiko penyakit kardiometabolik, tidak ada bukti kuat tentang manfaat ini pada pasien diabetes. American Diabetes Association/ European Association for the Study of Diabetes, membuat konsensus rekomendasi yang mengangkat topik pentingnya faktor pasien dan komorbid ketika memilih pengobatan diabetes termasuk ada tidaknya komorbid, penyakit kardiovaskular, gagal jantung, penyakit gagal ginjal, risiko hipoglikemia, faktor berat badan dan harga.