Association of Serum Prolactin With Type 2 Diabetes Mellitus: A Comparative Cross-Sectional Study From South India
Semakin banyaknya bukti tentang berbagai fungsi prolaktin disamping peranan yang telah diakui dalam laktasi, telah menyebabkan peningkatan studi untuk mempelajari efeknya terhadap diferensiasi sel Islet, modulasi imun, dan kontrol sel adiposit. Identifikasi reseptor PRL pada berbagai jaringan target telah meningkatkan riset dan ketertarikan pada efek patofisiologis dari hormon tersebut ke berbagai sistem organ. Kadar PRL serum yang tinggi pada kondisi fisiologis telah ditemukan mampu melindungi dari diabetes melitus tipe 2 (DMT2). Sebaliknya, tingginya kadar hormon pada kondisi patologis justru meningkatkan risiko DMT2. Studi seluler saat ini membuktikan bahwa aktivitas PRL sel beta pankreas mampu menurunkan ambang glukosa untuk sekresi insulin melalui berbagai jalur. Meta analisis terkini telah menunjukkan bahwa kadar PRL lebih tinggi dalam batas normal mengurangi risiko prevalensi DMT2 namun tidak pada insidensi DMT2, artinya meninggalkan bukti yang terbatas pada hubungan kausalitasnya.
Studi ini dilakukan untuk menilai kadar PRL di pasien dengan DMT2 dibandingkan relawan sehat. Tingginya insidensi DMT2 di populasi India Selatan membuat studi ini menjadi penting untuk mengetahui hubungan antara PRL dengan parameter glikemik di area geografisnya. Sebagai tujuan kedua, studi ini juga membandingkan parameter lipid dan hubungannya dengan berbagai kadar PRL.
Untuk membaca lebih lanjut tentang hubungan antara kadar serum prolaktin dengan diabetes melitus tipe 2 dapat mengakses pada Jurnal Cureur volume 14 edisi 4 tahun 2022.
Selengkapnya