Penderita Diabetes Berisiko Lebih Besar untuk Terkena Kanker
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Studi kolektif yang dilakukan London School of Hygiene & Tropical Medicine dan University of Leicester menemukan adanya peningkatan risiko kanker pada penderita diabetes tipe 2, terutama pada individu yang lebih tua. Pada penelitian ini, tim peneliti menganalisis data yang menarik selama bertahun-tahun dari 1998 hingga 2018, yang diterbitkan pada 24 Januari 2023.
Penulis utama dr Suping Ling menyatakan, penelitian ini menyoroti perlunya memprioritaskan pencegahan kanker, studi, serta deteksi dan penanganan dini. Utamanya untuk kanker hati, pankreas, dan endometrium pada pasien diabetes.
Dengan mengamati 137.804 orang berusia 35 tahun ke atas yang baru terdiagnosis diabetes tipe 2, para pasien biasanya melakukan tindak lanjut setelah delapan tahun kemudian. Tren angka kematian untuk semua penyebab, jenis kanker, dan kanker tertentu dianalisis berdasarkan usia, jenis kelamin, etnis, status sosial ekonomi, obesitas, dan status merokok.
Para peneliti telah mencari jawaban, mengapa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penderita diabetes berisiko lebih tinggi terkena kanker tertentu dibandingkan populasi yang tidak memiliki diabetes. Dalam hal ini, para peneliti menduga bahwa itu mungkin disebabkan oleh efek peningkatan kadar gula darah dan insulin, resistensi insulin, dan peradangan kronis.
Meskipun ada laporan yang menunjukkan penurunan angka kematian akibat kanker payudara pada rentang usia lebih muda, namun penelitian baru ini menunjukkan hal sebaliknya pada wanita diabetes yang berusia muda. “Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa mungkin akan sangat membantu untuk memperluas skrining kanker payudara pada wanita muda dengan diabetes tipe 2,” kata dr Ling seperti dilansir Express, Jumat (27/1/2023).
Meski begitu, dr Ling mengakui adanya masalah kepraktisan dalam melakukan hal tersebut, seperti biaya yang mahal. “Analisis efektivitas biaya diperlukan untuk menentukan rentang waktu yang tepat dan mengidentifikasi subkelompok yang mungkin mendapat manfaat lebih besar,” jelas dia.
Dr Ling mengatakan, pencegahan penyakit kardiovaskular telah dan masih dianggap sebagai prioritas pada penderita diabetes. “Hasil penelitian kami menantang pandangan ini dengan menunjukkan bahwa kanker mungkin telah mengambil alih penyakit kardiovaskular sebagai penyebab utama kematian pada penderita diabetes tipe 2,” kata dia.
Oleh karena itu, menurut dr Ling, strategi pencegahan kanker setidaknya perlu mendapat perhatian yang sama dengan pencegahan penyakit kardiovaskular. Menurut dia, hal ini sudah seharusnya demikian, terutama pada orang lebih tua dan untuk beberapa jenis kanker seperti kanker hati, kolorektal dan pankreas.
Dr Ling menyimpulkan harus ada deteksi kanker dini untuk penderita diabetes tipe 2 melalui perubahan pada program skrining yang ada. Dia juga mempromosikan penyelidikan yang lebih mendalam untuk gejala kanker yang dicurigai atau tidak spesifik, yang dapat mengurangi jumlah kematian akibat kanker yang dapat dihindari.
Penulis : Gumanti Awaliyah
Sumber : https://republika.co.id/