Low Consumption of Dietary Cholesterol May Prevent Type 2 Diabetes
Cina: Pola konsumsi tinggi kolesterol dikaitkan dengan peningkatan prevalensi diabetes melitus (DM) tipe 2, khususnya di negara-negara Barat, menurut meta-analisis dari 11 studi kohort prospektif yang terdiri dari 355.230 subjek.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di Jurnal Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, yang menyarankan rendah asupan kolesterol untuk pencegahan diabetes tipe 2, terutama untuk populasi dengan risiko penyakit kardiovaskular yang tinggi.
Kolesterol makanan atau dietary cholesterol (DC) adalah nutrisi yang lazim dalam kehidupan sehari-hari, hadir dalam beberapa makanan seperti daging merah, jeroan hewan, minyak nabati, dan mentega. Studi-studi eksperimental menunjukkan bahwa kadar kolesterol tinggi merusak fungsi sel β pankreas, sehingga mengganggu metabolisme glikemik. Hasil dari studi klinis, bagaimanapun, cukup ambigu.
“Beberapa uji coba menunjukkan hubungan dosis-respons positif antara konsumsi kolesterol dan kejadian diabetes tipe 2, sementara yang lain melaporkan hubungan nol,” kata para penulis. “Juga, ada variasi pedoman diet dari ADA (American Diabetes Association) untuk konsumsi DC.” ADA merekomendasikan pembatasan DC menjadi kurang dari 300 mg setiap hari pada tahun 2013. Namun, rekomendasi ini telah berubah dan tidak menetapkan batas atas yang pasti untuk asupan DC pada tahun 2015.
Dengan latar belakang di atas, Yuehua Li dan rekannya dari China mengevaluasi hubungan dosis-respons antara konsumsi kolesterol diet dan insiden DM tipe 2 dalam meta-analisis.
Tim memasukkan studi prospektif dengan titik akhir diabetes tipe 2. Model random-effects digunakan, ditimbang dengan varians terbalik. Hubungan dosis-respons diperkirakan menggunakan model regresi restricted cubic splines. Sebanyak 11 studi prospektif yang terdiri dari 355.230 subjek dimasukkan.
Studi tersebut menghasilkan temuan berikut:
- Dibandingkan dengan konsumsi DC terendah, konsumsi DC tertinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko DM tipe 2 (RR 1,15).
- Analisis subkelompok mengungkapkan bahwa asosiasi positif lebih jelas di negara-negara barat dan timur (RR 1,19 VS 1,34).
- Untuk peningkatan asupan kolesterol makanan sebesar 100 mg/hari, nilai RR gabungan adalah 1,05, 1,06, dan 1,01 untuk kejadian DM tipe 2 di negara barat dan timur.
Singkatnya, temuan dari penelitian ini menunjukkan hubungan positif antara konsumsi kolesterol makanan dan kejadian DM tipe 2. Selanjutnya, tim peneliti melakukan analisis dosis-respons. Untuk peningkatan 100 mg/hari dalam asupan kolesterol makanan, kejadian DM tipe 2 meningkat sebesar 5%. Asosiasi positif ini lebih terlihat pada orang-orang dari negara-negara barat dibandingkan di negara-negara timur.
“Hasil kami menyarankan konsumsi makanan rendah kolesterol untuk pencegahan diabetes tipe 2, terutama untuk populasi dengan risiko kardiovaskular tinggi,” tulis para penulis.
Penerjemah : Salwa Kamilia, S.Gz
Penulis : Medha Baranwal
Sumber : medicaldialogues.in