Intermittent Fasting Completely Reverses Type 2 Diabetes in Study
Orang dengan diabetes yang melakukan puasa intermiten mungkin tidak lagi membutuhkan obat, menurut sebuah studi baru.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, lebih dari 37 juta orang Amerika menderita diabetes, dengan sekitar 90-95% di antaranya menderita diabetes tipe 2. Ada obat yang efektif, seperti metformin (yang menggunakan banyak nama merek termasuk Glucophage, Fortamet, Glumetza, dan Riomet). Diketahui juga bahwa diet sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk pengendalian diabetes. Sekarang, sebuah studi baru mengungkapkan bahwa puasa intermiten dapat menyembuhkan diabetes tipe 2 tanpa mengonsumsi perlu obat.
Pasien mencapai remisi diabetes lengkap setelah intervensi diet puasa intermiten, menurut sebuah studi penelitian baru. Remisi diabetes lengkap didefinisikan sebagai kadar HbA1c kurang dari 6,5% setidaknya satu tahun setelah menghentikan pengobatan diabetes. Rinciannya diterbitkan pada 14 Desember di Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism Society.
Dalam beberapa tahun terakhir, diet puasa intermiten menjadi populer sebagai metode penurunan berat badan yang efektif. Studi juga menemukan bahwa diet ini dapat membantu melawan inflamasi dan menghasilkan hidup yang lebih lama dan lebih sehat. Dengan puasa intermiten, Anda hanya makan selama jangka waktu tertentu. Puasa selama beberapa jam setiap hari atau hanya satu kali makan beberapa hari dalam seminggu dapat membantu tubuh Anda membakar lemak. Penelitian menunjukkan puasa intermiten dapat menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
Diet Kesehatan Jantung – Puasa Intermiten
Studi telah menemukan bahwa puasa intermiten dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Penelitian lain telah menemukan bahwa diet ini efektif untuk menurunkan berat badan dan dapat membantu melawan peradangan.
“Diabetes tipe 2 belum tentu merupakan penyakit seumur hidup yang permanen. Remisi diabetes mungkin terjadi jika pasien menurunkan berat badan dengan mengubah pola makan dan kebiasaan berolahraga,” kata Dongbo Liu, Ph.D., dari Hunan Agricultural University di Changsha, China. Penelitian kami menunjukkan bahwa puasa intermiten, Chinese Medical Nutrition Therapy (CMNT), dapat menyebabkan remisi diabetes pada penderita diabetes tipe 2, dan temuan ini dapat berdampak besar pada lebih dari 537 juta orang dewasa di seluruh dunia yang menderita penyakit tersebut.”
Para ilmuwan melakukan intervensi diet puasa intermiten selama 3 bulan kepada 36 orang penderita diabetes dan menemukan bahwa hampir 90% peserta, termasuk mereka yang mengonsumsi obat penurun gula darah dan insulin, mengurangi asupan obat diabetes mereka setelah puasa intermiten. 55% dari orang-orang ini mengalami remisi diabetes, menghentikan pengobatan diabetes mereka, dan mempertahankannya setidaknya selama satu tahun.
Hasil studi menantang pandangan konvensional bahwa remisi diabetes hanya dapat dicapai pada mereka dengan durasi diabetes yang lebih pendek (0-6 tahun). Faktanya, 65% peserta studi yang mencapai remisi diabetes memiliki durasi diabetes lebih lama dari 6 tahun (6-11 tahun).
“Obat diabetes mahal dan menjadi penghalang bagi banyak pasien yang mencoba mengelola diabetes mereka secara efektif. Studi kami melihat biaya pengobatan turun 77% pada diabetisi setelah puasa intermiten,” kata Liu.
Referensi: “Effect of an Intermittent Calorie-restricted Diet on Type 2 Diabetes Remission: A Randomized Controlled Trial” oleh Xiao Yang, Jiali Zhou, Huige Shao, Bi Huang, Xincong Kang, Ruiyu Wu, Fangzhou Bian, Minghai Hu and Dongbo Liu, 14 Desember 2022, The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism.
Studi ini menerima dana dari National Natural Science Foundation of China.
Penerjemah : Salwa Kamilia, S.Gz
Penulis : The Endocrine Society
Sumber : scitechdaily.com