Research Highlights the Serious Health Implications of young-Onset Type 2 Diabetes
Pria dan wanita yang berusia 40 tahun atau lebih muda yang terdiagnosis diabetes tipe 2 (DM tipe 2) jauh lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskular dan meninggal lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak terdiagnosis DM tipe 2, menurut sebuah penelitian baru yang akan dipresentasikan dalam pertemuan tahunan European Association for the Study of Diabetes (EASD) di Stockholm, Swedia (19-23 September 2022).
Studi nasional yang membandingkan lebih dari 634.000 orang yang baru didiagnosis dengan diabetes tipe 2 dengan lebih dari 1,2 juta kontrol yang cocok selama rata-rata 6 tahun, menunjukkan bahwa individu dengan diabetes onset dini (berusia 40 atau lebih muda) lima kali lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit jantung, tujuh kali lebih mungkin dirawat di rumah sakit karena gagal jantung, dan setidaknya lima kali lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular atau karena sebab apa pun dibandingkan dengan mereka yang tidak menderita diabetes.
“Temuan kami dengan jelas menyoroti implikasi kesehatan yang serius dari pengembangan diabetes tipe 2 di usia muda dan pentingnya upaya untuk mencegah diabetes di awal kehidupan,” ujar Dr Da Hea Seo, penulis utama dari Fakultas Kedokteran Universitas Inha, Korea Selatan.
DM tipe 2 adalah bentuk paling umum dari diabetes dan biasanya terjadi pada orang-orang paruh baya dan lebih tua. Namun, onset pada dewasa muda menjadi lebih umum secara global dan biasanya merupakan bentuk yang lebih agresif yang mengarah pada perkembangan komplikasi lebih awal dan tingkat rawat inap yang lebih tinggi. Karena penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian, penting untuk memastikan bebannya pada orang dengan diabetes tipe 2 onset dini, dan untuk menilai usia di mana risiko penyakit kardiovaskular mulai meningkat.
Untuk mengetahui lebih lanjut, peneliti menyelidiki hubungan antara usia subjek saat didiagnosis dengan komplikasi DM tipe 2 dan penyakit kardiovaskular serta kematian pada 634.350 individu dengan DM tipe 2 (usia rata-rata saat diagnosis 56 tahun) menggunakan data dari database Layanan Asuransi Kesehatan Nasional Korea (National Health Insurance Service/NHIS) antara tahun 2012 dan 2014, dibandingkan dengan 1.268.700 individu kontrol dari populasi umum yang memiliki jenis kelamin, usia, dan riwayat penyakit kardiovaskular yang cocok. Di Korea Selatan, NHIS menyediakan asuransi kesehatan wajib yang mencakup hampir semua bentuk perawatan kesehatan untuk semua warga negara Korea.
Peserta diikuti sampai terjadinya outcome penyakit kardiovaskular (kematian karena sebab apa pun, kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung koroner, serangan jantung, stroke, rawat inap karena gagal jantung) atau hingga tahun 2019. Para peneliti menyesuaikan berbagai faktor yang dapat memengaruhi hasil termasuk usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit kardiovaskular sebelumnya termasuk serangan jantung, angina tidak stabil, gagal jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.
Selama rata-rata 6 tahun masa pengamatan, 172.120 (40%) orang dengan DM tipe 2 onset dini dan 151.363 (23%) kontrol mengalami serangan jantung, stroke, atau meninggal karena penyakit kardiovaskular.
Para peneliti menemukan bahwa risiko komplikasi penyakit kardiovaskular sangat terkait dengan usia, dan orang dewasa yang didiagnosis dengan DM tipe 2 yang berusia 40 tahun atau lebih muda memiliki risiko tertinggi untuk sebagian besar komplikasi dibandingkan dengan populasi umum.
Semua risiko berkurang secara progresif dengan meningkatnya usia diagnosis diabetes, tetapi tetap signifikan secara statistik. Misalnya, individu yang didiagnosis DM tipe 2 pada usia 91 tahun atau lebih, sekitar tiga kali lebih mungkin untuk mengalami penyakit jantung dan dirawat di rumah sakit karena gagal jantung dibandingkan dengan kelompok usia yang sama pada populasi umum, dan 24% lebih mungkin meninggal karena penyebab apapun serta 25% lebih mungkin meninggal karena penyakit kardiovaskular.
“Dalam studi kohort besar berbasis populasi ini, usia yang lebih muda saat diagnosis DM tipe 2 dikaitkan dengan risiko kematian dan komplikasi penyakit kardiovaskular yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berada dalam kelompok yang sama tanpa diabetes”, kata rekan penulis Dr Seong Bin Hong dari Fakultas Kedokteran Universitas Inha, Korea Selatan. “Merawat orang muda dengan diabetes, yang secara tradisional berfokus pada diabetes tipe 1, harus lebih menekankan pada diabetes tipe 2. Terlebih lagi, kebijakan perawatan kesehatan yang efektif seputar skrining, diagnosis dini, dan pengobatan akan membantu memerangi peningkatan penyakit kardiovaskular di masa depan pada populasi muda dan berisiko tinggi yang semakin umum ini.”
Para penulis menunjukkan bahwa meskipun penelitian mereka besar, penelitian ini bersifat observasional, mereka tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa faktor lain yang tidak terukur dan faktor perancu yang tidak terkontrol mungkin telah mempengaruhi hasil. Mereka juga mencatat bahwa penelitian ini dibatasi oleh tindak lanjut yang relatif singkat dan penggunaan dataset dari Korea Selatan, sehingga membatasi generalisasi untuk populasi lain.
Penerjemah: Salwa Kamilia Cahyaning Hidayat, S.Gz
Penulis: Emily Henderson, B.Sc
Sumber: news-medical.net