Technology and Home Visits Can Help South Africans With Diabetes Cope With Insulin
Sekitar 4,5 juta warga Afrika Selatan memiliki diabetes tipe 2 – sebuah kondisi yang dikarakteristikkan dengan kadar gula darah tinggi. Kondisi ini dapat diobati dengan obat dan diatur melalui pola makan sehat dan olahraga. Namun, jika tidak diatur dengan baik, dapat mengancam jiwa. Diabetes adalah satu dari penyebab kematian Afrika Selatan.
Kadar gula darah meningkat ke kadar yang berbahaya ketika pankreas tidak memproduksi cukup insulin, sebuah hormon yang mengatur perpindahan gula di dalam tubuh.
Sejalan dengan laju diabetes, injeksi insulin menjadi satu-satunya pilihan terapi. Namun, perubahan dari pengobatan oral menjadi insulin yang diinjeksikan seringkali mengagetkan. Membantu pasien dengan insulin membutuhkan kesabaran untuk menginjeksi setidaknya satu kali sehari dan untuk mengukur kadar gula darahnya setidaknya dua kali sehari. Sebagai tambahan, tenaga kesehatan harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan waktu yang dibutuhkan untuk memantau pasien dan menyesuaikan dosis insulin ketika dibutuhkan.
Untuk mengatasi masalah ini, kami mengembangkan intervensi bernama Tshwane Insulin Project. Intervensi kami menggabungkan beragam elemen. Salah satunya adalah alat digital, aplikasi Vula, yang dapat digunakan tenaga kesehatan untuk berkomunikasi satu sama lain.
Apek lainnya dari intervensi melibatkan tenaga kesehatan komunitas dalam merawat orang dengan diabetes. Kami juga melatih tenaga kesehatan profesional pada tingkat layanan primer untuk merawat orang yang hidup dengan diabetes, termasuk mereka yang membutuhkan insulin.
Intervensi kami lebih efisien dalam mengelola orang dengan diabetes karena pemberi layanan kesehatan membagikan tugas edukasi pasien, pemberian insulin dan tindak lanjutnya. Intervensi juga mengurangi angka rujukan dari klinik ke rumah sakit akibat tidak tersedianya dokter atau kurangnya kemampuan mengelola pasien dengan insulin.